Kamis, 25 Juli 2013

Menghindari Sifat Yang Dibenci Oleh Allah


Bersyukur adalah salah satu jalan untuk melihat kembali apa yang sudah Anda miliki, bagaimana usaha untuk mendapatkannya dan membuat Anda berterima kasih kepada Sang Pencipta. Jika Anda hidup dalam sifat iri hati dan sakit hati, Anda hanya akan berfokus pada apa yang belum Anda miliki dan lupa bersyukur. Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rezeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam  adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya dikemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.
Hati (bahasa Arab Qalbu) adalah bagian yang sangat penting daripada manusia. Jika hati kita baik, maka baik pula seluruh amal kita:
Rasulullah saw. bersabda, “….Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan daging itu adalah hati.” (HR Imam Al-Bukhari)
 Sebaliknya, orang yang dalam hatinya ada penyakit, sulit menerima kebenaran dan akan mati dalam keadaan kafir.
“Orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati dalam keadaan kafir.” [At Taubah 125]
Oleh karena itu penyakit hati jauh lebih berbahaya daripada penyakit fisik karena bisa mengakibatkan kesengsaraan di neraka yang abadi. seperti hadist dibawah ini. tentang larangan saling benci kepada sesama.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Janganlah kalian saling membenci, saling hasad (dengki), saling memusuhi, dan saling memutuskan tali persaudaraan. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang saling bersaudara.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, X/481 dan Muslim, no. 2559)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga berwasiat kepada kita agar kita berbuat baik kepada saudara kita, mencintai kebaikan untuk mereka sebagaimana kita senang jika kebaikan itu ada pada kita.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak sempurna keimanan salah seorang di antara kalian sampai ia mencintai untuk saudaranya seperti apa yang dicintainya untuk dirinya.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45).

Dari beberapa hadist diatas jelas sudah bahwa iri hati, dengki itu adalah perbuatan  yang  tidak disukai Allah SWT. Oleh karena itu kita harus menghindarinya. Apakah Anda termaksud golongan seperti itu?  Mari lihat ciri-ciri di bawah apakah Anda seperti itu:
Mudah tersinggung
Orang yang sering kecewa biasanya mudah tersinggung dan berpikir buruk tentang orang lain. Misalnya saja saat ada tetangga yang datang ke rumah dan memuji televisi baru yang bagus, maka orang yang sering sakit hati dan iri akan berpikir bahwa tetangganya memuji hanya manis di bibir. "Paling-paling dia iri dengan tv baru ini,", begitu pikiran buruknya.
Tidak suka melihat orang lain bahagia
Orang yang iri hati dan gampang sakit hati sering tidak tenang melihat teman atau orang lain memiliki barang atau mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari miliknya. Mereka akan selalu berpikir bahwa miliknya kurang dan kurang, tidak akan ada habisnya.
Seseorang yang sudah dijangkiti perasaan mudah sakit hati biasanya mudah menyimpan dendam dalam waktu yang lama. Bibirnya mengatakan sudah memaafkan orang lain, tetapi selalu mengungkit kesalahan atau keburukan orang lain.
Sering mengeluh
Orang yang iri hati sering mengeluh tentang hidupnya. Tidak punya ini, tidak punya itu. Mengeluh dan terus mengeluh setiap hari. Mereka juga sering mengatakan hidup orang lain begitu menyenangkan, Tuhan tidak adil dan keluhan lainnya.
Orang yang gampang sakit hati dan iri seringkali tidak memiliki teman atau sedikit teman. Yang menyedihkan, teman-teman mereka biasanya memiliki sifat yang tidak jauh berbeda. Di depan tampak manis, tetapi di belakang saling menjatuhkan.
Jika hidup hanya diisi dengki, iri, dan mudah sakit hati, Anda tidak akan punya waktu untuk bersyukur. Bukankah setiap napas yang Anda hembuskan merupakan nikmat yang luar biasa? Jangan jadikan materi duniawi sebagai media untuk memancing sifat buruk dan lupa mensyukuri hal-hal lain yang tampaknya kecil tetapi penting.
Dengan bersyukur, hidup Anda akan tenang dan damai. Boleh saja Anda punya obsesi atau menginginkan sesuatu, berusahalah mendapatkannya, jika itu memang menjadi rezeki Anda, maka usaha Anda pasti mendatangkan hasil. Jika usaha Anda sudah berhasil, jangan lupa untuk bersyukur, karena sesungguhnya semua limpahan materi yang Anda miliki adalah titipan Tuhan YME.

3 komentar:

  1. ya saya juga berusaha untuk selalu menjaga hati ,berusaha menghalau sifat sifat yang buruk yg kadang muncul ,tanpa disadari yang jelas saya selalu menjaga silaturahmi dan membaca buku2 yang bermanfaat termasuk posting ini ( untuk selalu menjaga hati )

    BalasHapus
  2. terima kasih telah membaca artikel saya.silahkan menikmati artikel yang lainnya ya

    BalasHapus
  3. Allhamdulillah saya jadi tau sifat yang di benci ALLAH SWT. semoga abis ini saya bisa jaga sikap saya. amin :) terimakasih kaka

    BalasHapus