guys, Dalam mengajarkan anak menabung, baiknya jangan hanya minta atau suruh
anak menabung begitu saja. Tetapi, dijelaskan pula alasan-alasan baik
soal menabung. Dengan demikian anak tak merasa terpaksa melakukannya.Ini, disebutkan David Owens, dalam bukunya "Melejitkan Kecerdasan
Finansial Anak Anda" bahwa, anak memerlukan alasan egois mengapa ia
harus
menghemat. Bahkan, kata Owen, orang dewasa saja memiliki alasan
egois untuk menabung.
Entah untuk membeli mobil, mendapatkan
mobil (dari undian bank), anak-anak kelak bersekolah di perguruan tinggi
di luar negeri atau masa tua bisa membelanjakan uang lebih banyak.
Akan lebih tepat bila diajarkan menabung kepada anak setelah anak mengenal uang, biasanya setelah anak duduk di sekolah dasar.
Saat
itu kegiatan anak sudah banyak yang berkaitan dengan uang, mereka sudah
mengerti membelanjakan uangnya. Jadi pemahaman tentang menabungpun
harus dijelaskan padanya.
Menabung Itu Menyenangkan
Kegiatan
menabung harus menyenangkan, agar anak tak menganggap menabung itu
berarti memotong uang saku mereka. Caranya? Di antaranya, jangan memaksa
anak. Semakin dipaksa anak makin enggan melakukannya.
Salah satu
cara yang cukup efektif agar anak terdorong menyisihkan uangnya untuk
ditabung, dengan memberikan gambaran mengenai faedah menabung.
Misalnya
saja "Jika Adi ingin punya sepatu roda seperti punya Gery, kalau begitu
dari sekarang Adi mulai menabung ya. Sisihkan uang jajan. Kalau kurang
nanti ayah tambahin lho."
Menabung bersama juga menyenangkan
anak. Setiap anak cenderung meniru prilaku orangtuanya. Anda adalah
model terbaik yang akan ditiru si kecil. Karenanya manfaatkan momen ini
dengan memberikan cermin yang bagus. Misalnya, anda juga punya tabungan
di rumah, atau buku tabungan dan tunjukkan pada si kecil. Bisa juga
menabung bersama-sama di celengan masing-masing.
selain menabung
di celengan, mengenalkan menabung di Bank juga hal yang menyenangkan
buat anak. Apalagi anak sekarang kenal Bank, bahkan mereka kerap meminta
menabung di Bank. Nah, ajaklah anak setiapkali akan menabung agar ia
familiar dengan Bank.
Jelaskan pula hal-hal di bank yang layak
diketahui anak. Misalnya, menjelaskan tentang tabungan, buku tabungan,
ATM, bahkan dengan teller Bank.
Perbolehkan Mengambil Tabungan
Setelah
mempunyai uang tabungan hampir semua anak terbuka untuk membeli barang
yang diidamkan, tanpa melihat manfaatnya. Mendapati situasi semacam ini,
orangtua cenderung menahan keinginan anak. Tetapi, ini bukanlah hal
yang bijak.
Hargailah keinginan anak membuka tabungannya. Bila
tidak anak akan malas untuk menabung, sebab ia merasa mendapatkan
manfaatnya. Melarang dapat berakibat buruk. Sebaiknya ajak anak
mengelola uangnya.
Misalnya, uangnya jangan dihabiskan untuk
membeli barang itu saja. Atau membeli barang yang bagus dan bermanfaat.
Atau menyisihkan lagi sedikit untuk ditabung dan kelak untuk membeli
sesuatu yang sekarang harganya masih tak terjangkau.
Upaya
tersebut merupakan bentuk penghargaan orangtua pada usaha anak. Sehingga
pada akhirnya, anak tak hanya senang menabung, punya kebiasaan
menabung, tapi juga sekaligus melatih analisa anak ketika dihadapkan
pada suatu pilihan.
Menabung di Sekolah
Guna melatih kebiasaan
menabung sejak dini pada siswanya, umumnya sekolah mengadakan program
tabungan sekolah yang dikelola oleh wali kelas atau guru.
Biasanya,
tujuan menabung di sekolah, selain untuk mengajarkan kebiasaan juga
digunakan untuk hal lain seperti untuk study tour, pesta perpisahan
sekolah, dsb.
Sehingga, orangtua tak repot lagi menyiapkan dana.
Sekarang, anda sebagai orangtua haruslah bijak membina anak-anak untuk
menumbuhkan rasa perlu untuk yang namanya menabung.
untuk lebih lengkap silahkan click ini
Rabu, 08 Mei 2013
Tips Mengajari Anak Menabung
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar